Di dalam bagian utama pura yang tertutup bagi umum dan dikhususkan bagi umat yang beribadah, tampak dua pura dengan latar Gunung Salak. Di kiri terdapat pura yang dikhususkan bagi Prabu Siliwangi, Pura Padma di kanan, dan Gunung Salak di tengahnya.

Di Pura Prabu Siliwangi, terlihat juga dua ekor patung harimau yang tampak gagah. Satu di sisi kiri berwarna putih, dan satunya lagi berwarna hitam. Keduanya terlihat layaknya penunggu dari sang Prabu Siliwangi, begitu mistis.

Pura Parahyangan Agung Jagatkarta ini merupakan tempat Prabu Siliwangi beserta prajurit mencapai moksa (menghilang) dan tidak pernah diketahui keberadaannya hingga sekarang. Sebelum dibangun Pura, tempat ini diyakini sebagai persemayaman dan pemujaan terhadap Prabu Siliwangi dan para hyang (leluhur) dari Pakuan Pajajaran dan dibuat sebuah candi macan hitam dan macan putih sebagai bentuk penghotmatan kepada Prabu Siliwangi. Kemudian pada tahun 1995, candi itu dihilangkan dan dibuatlah Pura ini meski belum memiliki bangunan yang sempurna